Sabtu, 08 Oktober 2011

Budaya Indonesia Terkikis ?

Berbicara dan berdiskusi tentang budaya di Indonesia memang tidak akan ada habisnya. Saya juga sangat menyukai budaya luar tetapi tidak terlalu mendarah daging karena saya cinta INDONESIA :D. Mari kita mulai berfikir tentang budaya Indonesia yang sangat kita cintai ini :)

1. Perkembangan Budaya Indonesia
"Mengkhawatirkan"
Perkembangan budaya asing yang masuk ke Indonesia semakin hari semakin berkembang pesat. Masuknya perkembangan budaya asing memang akibat dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi pada bidang kebudayaan. Dampaknya pun sangat terlihat, contohnya dulu masih banyak sekali permainan anak-anak tradisional yang dibuat oleh masyarakat lokal seperti, mainan mobil-mobilan dari kayu, kelereng, dan lain sebagainya yang sekarang mungkin dilupakan sejak adanya mainan-mainan modern seperti, robot-robotan, mobil remote control, visual game dan lain sebagainya yang di impor dari luar negeri, misalnya Jepang.
Saat ini, anak-anak usia balita sampai beranjak remaja seolah semakin mengikuti perkembangan globalisasi yang mungkin dapat berdampak buruk bagi perkembangan budaya asli yang ada di Indonesia sendiri apabila tidak ada pengarahan yang tepat untuk meredam serangan budaya asing ini. Dan tidak mustahil budaya asli Indonesia lambat laun akan terkikis dan lama kelamaan hanya akan menjadi cerita masyarakat tanpa adanya pelestarian dan kesadaran akan budaya asli Indonesia ini.
Seharusnya, perkembangan globalisasi yang sangat pesat di berbagai bidang, khususnya bidang kebudayaan ini harus dapat disaring dan dipilih mana yang baik dan mana yang dapat berdampak buruk bagi perkembangan budaya asli Indonesia.
Cara paling tepat adalah menanamkan rasa peduli dan cinta akan budaya asli Indonesia. Dan ini harus terus dipupuk di dalam hati seluruh lapisan masyarakat dari anak-anak,remaja,maupun dewasa agar budaya asli Indonesia yang sudah diakui oleh dunia dan banyak yang ditetapkan sebagai budaya warisan dunia ini tidak akan punah akibat globalisasi budaya ini.
Sangat disayangkan budaya Indonesia yang diminati oleh bangsa lain yang tak hayal menjadi salah satu penyumbang devisa negara, tak mendapat tempat dihati masyarakat Indonesia. Tak menjadi hal baru jika sebagian budaya Indonesia semisal angklung, tari pendet, reok ponorogo, lagu rasa sayange dari tanah Ambon dan batik telah di klaim oleh negara jiran Indonesia namun masih dapat dipertahankan.
Budaya seharusnya kekal di negaranya sendiri untuk menjadi identitas diri dari bangsanya. Jika dipikirkan lebih jauh, Indonesia adalah negara yang paling kaya akan budaya tradisionalnya dan mungkin tak dapat di hitung seberapa banyak angka pasti dari budaya yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Dan semua budaya Indonesia adalah budaya yang baik karena terbentuk dari adat istiadat daerah masing-masing yang tidak percampur oleh budaya luar dan terbentuk dasarnya dari kerpercayaanTautan masing-masing. Budaya tradisional bangsa Indonesia adalah semuanya budaya yang baik dan tidak ada unsur negatif.

2. Budaya hidup bebas ala “Barat"
Banyak sekali budaya asing yang dapat menyebabkan dampak negatif seperti, sex bebas ala budaya barat dan hidup bebas tanpa aturan seperti di negara-negara yang menganut paham liberalisme. Ini dapat menjadi dampak yang sangat buruk bagi perkembangan psikologi remaja-remaja Indonesia yang dimana masa remaja adalah masa yang sangat agresif, mudah tertarik hal baru, dan sangat bergairah untung mencoba hal baru yang mereka temui. Lambat tapi pasti mereka akan menurunkan kebiasaan hidup bebas mereka itu ke anak-anaknya dan menjadikan generasi berikutnya semakin menganut budaya luar yang sangat jauh dari budaya asli Indonesia.
Banyak sekali budaya yang seakan terlupakan dari pikiran remaja-ramaja Indonesia. Misalnya, budaya cium tangan orang tua sebelum pergi ke sekolah/keluar rumah, sungkem dengan orang tua apabila ada kesalahan yang diperbuat, dan lain sebagainya yang makin lama makin terlupakan. Remaja sekarang cenderung berfikir logis dan individualis tanpa memikirkan dampak dari perbuatannya terhadap orang lain dalam menjalani hidupnya seperti yang dianut oleh negara yang menganut paham liberalisme.
Budaya seperti itu sangatlah tidak cocok dengan budaya yang ada yang telah tertanam ratusan tahun di Indonesia yang sangat terkenal dengan budaya sopan dalam perkataan dan santun dalam perbuatan oleh khalayak asing di luar Indonesia.

3. Perkembangan Budaya Musik Asing "Membahayakan" Musik Indonesia ?


Contoh lain adalah contoh yang sedang ramai remaja kagumi saat ini yaitu budaya musik. Indonesia dahulu sangat cinta dengan lagu-lagu trandisional seperti gambang kromong, tanjidor, dangdut dan banyak lagi. Akan tetapi mulai masa abad 21 ini masyarakat Indonesia seolah lupa dengan budaya musik yang ada di Indonesia dan lebih mengapresiasi musik bergenre pop, rock, dan sebagainya diluar musik asli tradisional Indonesia.
Memang, budaya musik adalah budaya yang sangat pesat perkembangannya di Indonesia dan tidak terhitung berapa nilai dari penggemar budaya musik asing, contohnya, KPOPers, JappaneseRock, dan sejenisnya yang tumbuh subur di Indonesia. Ini bisa menjadi positif karena menambah keragaman budaya Indonesia apabila di tanggapi secara bijak. Akan tetapi menjadi buruk apabila tidak bijak dan malah melupakan budaya dalam negeri sendiri.
Apakah kita pernah mendengar ada penggemar-penggemar asli dari musik Indonesia ?
Rasanya jarang dan mungkin tidak ada fans setia dari budaya musik Indonesia yang anggotanya mencapai ratusan ribu orang Indonesia asli. Realita ini sangat berbanding terbalik misalnya dengan budaya orang Jepang dan Korea sendiri yang sangat cinta akan budaya bangsanya dan tak membiarkan budayanya terhanyut oleh perkembangan globalisasi yang sangat “kejam” bagi budaya lokal. Di Korea, tepatnya Korea Selatan dengan ibukota Seoul, masyarakatnya sangat cinta akan produk dari dalam negerinya sendiri misalnya saja, baju, celana jeans, dll hampir tidak di temui di pasar umum produk merek luar Korea dan semuanya rata-rata bertuliskan “Made In Korea”. Ini adalah perbandingannya masyarakat Indonesia dan masyarakat Korea Selatan dan harusnya menjadi bahan renungan kita sebagai masyarakat Indonesia.

4. Terus Antisipasinya Gimana ??
Globalisasi memang adalah sebuah perkembangan maju bagi dunia internasional, akan tetapi globalisasi haruslah membawa dampak positif bagi perkembangan khususnya dalam hal budaya dan cara hidup masyarakat, jangan menjadi sebuah mesin pemusnah budaya asli Indonesia. Kita sebagai rakyat Indonesia seharusnya menjadi panglima perang yang terdepan terhadap apa saja yang dapat mengikis budaya asli Indonesia. Jangan kita menjadi tim yang akan membantu terciptanya budaya baru yang saling bertentangan dengan budaya asli Indonesia. Rasanya hanya kata “peduli” dan “cinta” terhadap budaya sendiri yang harus terus dipupuk dan diturunkan atau di wariskan ke anak dan cucu kita semua nanti. Dan saling menghargai perbedaan antar sesama daerah dan budaya Indonesia. Demi lestarinya budaya asli Indonesia yang amat sangat kita cintai ini. :)

Courtesy by Google.com
Visit to Indonesia !

apakah tulisan ini membantu anda ?